Zombie Hand Set

Rabu, 23 April 2014

ASKEP ISOLASI SOSIAL



BAB II
KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan samasekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
Klien mungjkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
Isolasi sosial adalah suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (DEPKES RI, 2000).
Isolasi sosial merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain maupun komunikasi dengan orang lain (Keliat, 1998).
B. PENYEBAB
Penyebab isolasi sosial adalah harga diri rendah yaitu perasaan negative terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri merasa gagal mencapai keinginan yang ditandai dengan adanya perasaan malu terhadap diri sendiri, rasa bersalah terhadap diri sendiri, gangguan hubungan sosial, merandahkan martabat, percaya diri kurang dan juga dapat mencederai diri.
C. RENTANG RESPON
       Respon Adaptif                                                                          Respon Maladaptif









Menyendiri
Otonomi
Bekerjasama
interdependen

 

Merasa sendiri
Dependensi
curiga
 

Menarik diri
Ketergantungan
Manipulasi
curiga
 




 






Respon Adaptif :
Respons yang masih dapat diterima oleh norma-norma social dan kebudayaaan secara umum serta masih dalam batas normal dalam menyelesaikan masalah.
1.      Menyendiri : respons yang dibuthkan seseorang untuk merenungkan apa yang yang telah terjadi di lingkunagn sosialnya.
2.      Otonomi : kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide, pikiran, perasaan dalam hubungan social.
3.      Bekerjasama : kemampuan individu yang saling membutuhkan satu samalain.
4.      Interdependen : saling ketergantungan antara individu dengan orang lain dalam membina hubungan interpersonal.
Respon Maladaptif :
Respons yang diberikan individu yang menyimpang dari norma social. Yang termasuk respons maladaptif adalah :
1.      Menarik diri : seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina hubungan secara terbuka dengan orang lain.
2.      Ketergantungan : seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri sehingga tergantung dengan orang lain.
3.      Manipulasi : seseorang yang menggangu orang lain sebagai objek individu sehingga tidak dapat membina hubungan social secara mendalam.
4.      Curiga : seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain.
D. PROSES TERJADINYA MASALAH
1.      Pola asuh keluarga
Misalnya : pada anak yang kelahirannya tidak dikehendaki akibat kegagalan KB, hamil di luar nikah, jenis kelamin yang tidak diinginkan, bentuk fisik kurang menawan menyebabkan keluarga mengeluarkan komentar-komentar negatif, merendahkan, menyalahkan anak.
2.      Koping individu tidak efektif
Misalnya : saat individu mengalami kegagalan menyalahkan orang lain, ketidakberdayaan, menyangkal tidak mampu menghadapi kenyataan dan menarik diri dari lingkungan, terlalu tingginya self ideal dan tidak mampu menerima realitas dengan rasa syukur.
3.      Gangguan tugas perkembangan
Misalnya : kegagalan menjalin hubungan intim dengan sesama jenis atau lawan jenis, tidak mampu mandiri dan menyelesaikan tugas, bekerja, bergaul, sekolah, menyebabkan ketergantungan pada orang tua, rendahnya ketahanan terhadap berbagai kegagalan.
4.      Stres internal dan eksternal
Misalnya : stres yang terjadi akibat ansietas yang berkepanjangan dan terjadi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan individu untuk mengatasinya. Ansietas terjadi akibat berpisah dengan orang terdekat, hilangnya pekerjaan atau orang yang dicintai.
Akibat dari permasalahan diatas makan timbullah “Harga Diri Rendah Kronis” yang kemudian akan terjadi “Isolasi Sosial”.
E. TANDA dan GEJALA
Gejala Subjektif :
-        Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak oleh orang lain
-        Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
-        Respons verbal kurang dan sangat singkat
-        Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain
-        Klien merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
-        Klien tidak mampu berkonsentrasi dan membuat keputusan
-        Klien merasa tidak berguna
-        Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
-        Klien merasa ditolak
Gejala Objektif :
-        klien banyak diam dan  tidak mau bicara
-        tidak mengikuti kegiatan
-        banyak berdiam diri di kamar
-        klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan orang yang terdekat
-        klien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal
-        kontak mata kurang
-        kurang spontan
-        Apatis ( acuh terhadap lingkungan )
-        Ekspresi wajah kurang berseri
-        Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri
-        Mengisolasi diri
-        Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan sekitarnya
-        Masukan makanan dan minuman terganggu
-        Retensi urin dan feses
-        Aktivitas menurun
-        Kurang energi (tenaga)
-        Rendah diri
-        Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus / janin ( khususnya pada posisi tidur)













BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan dengan mengumpulkan data-data yang akurat dari klien sehingga akan diketahui berbagai permasalahan yang ada.
Pengkajian menurut Lyer merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien dan merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu.
Tujuan pengkajian adalah mengidentifikasi dan mendapatkan data yang sesuai tentang klien. Oleh karenanya, fokus utama dari pengumpulan data adalah respon klien terhadap kekhawatiran, atau masalah kesehatan yang bersifat biofisik, sosiokultural, psikologis, dan spiritual.
Kegiatan keperawatan dalam melakukan pengkajian keperawatan ini adalah dengan mengkaji data dari klien dan keluarga tentang tanda dan gejala serta faktor penyebab, memvalidasi data dari klien dan keluarga, mengelompokan data, serta menempatkan masalah klien.
Data yang di dapatkan bisa dikelompokan menjadi dua macam, yaitu data subyektif dan obyektif. Data subyektif adalah data yang disampaikan secara lisan oleh klien dan keluarga, data ini didapatkan melalui wawancara oleh perawat kepada klien dan keluarga. Data obyektif adalah data yang ditemukan secara nyata, data yang didapat melalui observasi atau pemeriksaan langsung oleh perawat. Adapun data yang langsung didapat oleh perawat disebut sebagai data primer, sedangkan data yang diambil dari hasil pengkajian atau catatan tim kesehatan disebut data sekunder.
Data yang perlu dikaji pada klien dengan isolasi sosial antara lain : data sukjektif seperti klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain, klien mengatakan dirinya tidak ingin ditemani perawat dan meminta untuk sendiri, klien mengatakan tidak mau berbicara dengan orang lain, tidak mau berkomunikasi, data tentang klien biasanya didapat dari keluarga yang mengetahui keterbatasan klien (suami, istri, anak, ibu, ayah, atau teman dekat) dan data objektif seperti kurang spontan, apatis (acuh terhadap lingkungan), ekspresi wajah kurang berseri, tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan diri, tidak ada atau kurang komunikasi verbal, mengisolasi diri, tidak sadar terhadap lingkungan sekitarnya, asupan makanan dan minuman terganggu, retensi urine dan feses, aktivitas menurun dan kurang energy, rendah diri, da postur tubuh berubah misalnya sikap fetus/janin (pada posisi tidur).

POHON MASALAH
Efek (akibat/impact)                                Risiko perubahan sensori persepsi : Halusinasi

Masalah Utama (Core Problem)                             Isolasi sosial : menarik diri

Penyebab ( causa )                                        Gangguan konsep diri : harga diri rendah

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Isolasi social
2.      Harga diri rendah kronis
3.      Perubahan persepsi sensori : halusinasi
4.      Koping keluarga tidak efektif
5.      Koping individu tidak efektif
6.      Intoleran aktivitas
7.      Deficit perawatan diri
8.      Risiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan






BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya. Klien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain. Isolasi sosial merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain maupun komunikasi dengan orang lain.
Isolasi sosial adalah suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (DEPKES RI, 2000).














DAFTAR PUSTAKA
Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan Jiwa Edisi Revisi. Bandung : Refika Aditama
keperawatanpoltekkes26.blogspot.com/2012/01/asuhan-keperawatan-isolasi-sosial.html
http://andesfirjiwa.blogspot.com/


















BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa bukan hanya tidak ada gangguan jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik positif  yang menggambarkan kesalahan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya. (WHO dalam Yosep, 2009, hlm. 1). Pengertian seseorang tentang gangguan jiwa berasal dari apa yang orang tersebut yakini sebagai faktor penyebab. (Stuart, 2007, hlm. 26).
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami penurunan atau bahkan samasekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
Klien mungjkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain.
Isolasi sosial adalah suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (DEPKES RI, 2000).
Isolasi sosial merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain maupun komunikasi dengan orang lain (Keliat, 1998).
B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan isolasi sosial?
2.      Bagaimanakah pengertian, penyebab, rentang respon, proses terjadinya masalah, tanda dan gejala?
3.      Apa saja yang perlu dikaji pada pasien dengan isolasi sosial?
4.      Apa saja diagnosa yng timbul pada isolasi sosial?
5.      Bagaimana perencanaan perawatan pada pasien isolasi sosial?



KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini. Sungguh suatu kesyukuran yang memiliki makna tersendiri, karena walaupun dalam keadaan terdesak, kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan karya tulis ini, kami mencoba membahas tentang “Askep Isolasi Sosial ”. Dalam karya tulis ini, kami juga menyediakan pembahasan tentang konsep dasar dan asuhan keperawatan pada klien dengan isolasi sosial.
Apa yang kami lakukan dalam karya tulis ini, masih jauh yang diharapkan dan isinya masih terdapat kesalahan – kesalahan baik dalam penulisan kata maupun dalam menggunakan ejaan yang benar. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang sifatnya membangun, kami harapkan sehingga makalah ini menjadi sempurna.


                                                                                                        Palopo, Desember 2013

                    Penyusun








DAFTAR ISI
Sampul ..................................................................................................................... i
Kata Pengantar......................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A.    Latar Belakang......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah .................................................................................... 1
BAB II KONSEP DASAR .................................................................................... 2
A.    Pengertian ................................................................................................ 2
B.     Penyebab  ................................................................................................ 2
C.     Rentang respon  ....................................................................................... 2
D.    Proses terjadinya masalah ........................................................................ 3
E.     Tanda dan gejala....................................................................................... 4
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN................................................................. 5
A.    Pengkajian................................................................................................ 5
B.     Diagnosa .................................................................................................. 6
C.     Perencanaan ............................................................................................. 7
BAB IV PENUTUP................................................................................................ 8
A.    Kesimpulan .............................................................................................. 8
Daftar Pustaka......................................................................................................... 9




TUGAS KELOMPOK
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
( ISOLASI SOSIAL )
LOGO STIKES KJP.jpgDISUSUN

   OLEH : KELOMPOK VIII

C ELVY HADAMING
C NANCY Y FRANS
C MARLINA BAHAR
C MARIANA



STIKES KURNIA JAYA PERSADA PALOPO
T.A 2013 / 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar